Minggu, 28 April 2024
Dany Garjito : Kamis, 01 November 2018 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Indonesia berduka, dan rakyat Indonesia bahu-membahu dalam proses evakuasi pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.    

Salah satu tim yang dilibatkan dalam proses evakuasi korban pesawat Lion Air adalah Indonesian Diver Rescue Team. Kelompok ini merupakan kumpulan para diver profesional yang kerap dilibatkan dalam aksi penyelamatan dan evakuasi.

Seperti dilansir dari Suara.com yang sempat melakukan wawancara dengan field commander Indonesian Diver Rescue Team, Rendra Hertiadhi beberapa jam sebelum timnya berangkat dari posko JICT, Tanjung Priok ke lokasi tenggelamnya pesawat Lion Air.

Rendra yang memang berprofesi sebagai penyelam profesional mengatakan, hari ini adalah kali pertama timnya melakukan penyelaman evakuasi pesawat Lion Air JT 610. Namun ini bukan kali pertama timnya dilibatkan dalam proses evakuasi pesawat jatuh di laut.

''Kita sudah terlibat dalam banyak kegiatan penyelamatan pesawat jatuh. Terakhir kali kecelakaan pesawat Air Asia tahun 2015,'' ujarnya kepada Suara.com, Rabu (31/10/2018).

Rendra yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia diving atau menyelam mengaku memiliki banyak kisah selama melakukan proses penyelamatan, khususnya pesawat Air Asia. Namun hal yang paling berkesan adalah bisa dilibatkan dalam proses penyelamatan.

''Sebetulnya semua pengalaman ini berkesan. Pertama dari diri sendiri sukur alhamdulillah sudah dilibatkan. Itu sudah sebuah kesan yang luar biasa. Karena gak semua orang bisa terlibat,'' kata dia.

Tim Sar gabungan saat melakukan proses pencarian pesawat Lion Air JT-610 di Laut Utara, Karawang, Jawa Barat, Rabu, (31/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

Menurut dia, harus orang dengan kompetensi dan lisensi menyelam resmi yang bisa bergabung dalam kelompoknya. Para ahli selam ini yang nanti diharapkan bisa bersinergi dengan penyelam TNI dan Polri dalam melakukan penyelamatan.

''Karena saya bilang, ini jadinya profesional duty, sebetulnya semua pengalaman ini berkesan dan keluhan pun tidak terasa,'' ujarnya lagi.

Namun di balik keberaniannya menyusuri dalamnya lautan demi misi penyelamatan, terdapat beban dalam benaknya. Yakni jika proses penyelamatan tidak berjalan dengan baik.

Pasalnya banyak keluarga korban yang berharap besar kepada para tim penyelamat agar jenazah korban bisa ditemukan. Namun proses itu tidak lah mudah, banyak kendala bisa saja menjadi penyebab gagalnya proses evakuasi.

Rendra mengaku salah satu faktor yang berpengaruh adalah faktor cuaca.

Meski demikian, Rendra secara pribadi tetap menikmati satu demi satu proses evakuasi yang ia jalani. Ia menganggap menjalan profesi seperi ini sebagai bentuk penebusan dosa yang ia banyak ia lakukan selama hidup.

''Mungkin saya melakukan ini untuk mengurangi dosa. Jadi untuk menebus dosa yang selama ini saya buat,'' kata Rendra.

Panggilan hati juga jadi salah satu faktor mengapa Rendra memilih profesi yang mengundang banyak risiko ini. Ia mengaku seperti ada kepuasan dalam batin jika berhasil membawa satu demi satu korban yang telah dinanti keluarganya.

Ia berharap masyarakat mendoakan timnya agar pencarian korban Lion Air kali ini bisa berjalan dengan lancar. Ia memastikan timnya akan bekerja dengan maksimal dalam proses evakuasi pesawat Lion Air.

Tidak terasa waktu sudah menujukan pukul 23.30 WIB. Tim dari Rendra pun sedang bersiap karena beberapa jam ke depan akan melalukan penyelaman bersama penyelam dari Polri, TNI dan Basarnas.

Rendra pun berharap agar dia dan semua pihak yang terlibat dalam evakuasi bisa mendapat hasil yang maksimal.

SUARA.com/Walda Marison

Artikel ini sudah dimuat di SUARA.com dengan judul: Cerita Tim Evakuasi Korban Lion Air, Menyelam Demi Menebus Dosa

BACA SELANJUTNYA

5 Tips Mendapatkan Harga Tiket Pesawat Murah untuk Liburan Hemat Akhir Tahun