Jum'at, 26 April 2024
Rendy Adrikni Sadikin | Aditya Prasanda : Selasa, 15 Januari 2019 | 12:44 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - ''Usaha takkan menghianati hasil namun apes siapa yang dapat menolak?,'' demikian yang dialami keluarga asal Inggris, Paula Taylor, suaminya Ian dan putrinya, Brooke saat ketiganya dengan berbesar hati harus duduk di lantai pesawat.

Kala itu, di hari penerbangan mereka, ketiganya datang ke bandara lebih dini demi memperoleh kursi yang berdekatan.

Bertolak dari Bandara Menorca, Spanyol menuju Birmingham, Inggris, ketiganya melakukan check-in dan memesan boarding pass dengan nomor kursi 41 D,E, dan F menggunakan maskapai TUI Airways.

''Agar dapat memperoleh kursi yang berdekatan, kami memastikan berada di bandara tiga jam lebih awal,'' ungkap Taylor seperti dikutip Guideku.com dari The Telegraph.

Sial, saat berada di dalam pesawat, ketiganya tak dapat menemukan tempat duduk persis yang tertera di boarding pass.

''Tidak ada satupun kursi seperti yang seharusnya tertera di boarding pass. Kami hanya bisa saling memandang 'benarkah kita tak mendapatkan kursi sama sekali'?'' lanjut Taylor.

Awak kabin kemudian mengarahkan putri Taylor, Brooke duduk di kursi cadangan terakhir. Sementara Taylor dan suaminya Ian duduk di dua kursi lipat untuk awak kabin.

Dan nasib buruk belum sepenuhnya menjauh dari kehidupan mereka. Sebab sesaat setelah pesawat lepas landas, ketiganya diberitahu untuk segera mengosongkan kursi agar awak kabin lebih mudah mengambil makanan dan kebutuhan lainnya yang disimpan di belakang kursi Taylor dan Ian.

Dengan terpaksa, Taylor dan Ian pun harus duduk di lantai. Tak sampai hati melihat kedua orang tuanya duduk lesehan, Brooke pun bergabung bersama mereka menempuh penerbangan selama 2 jam 12 menit di lantai pesawat.

Ilustasi kabin pesawat. (Pixabay)

Mendapati kejanggalan ini, Otoritas penerbangan Inggris, Civil Aviation Authority menyelidiki lebih lanjut kasus yang menimpa keluarga Taylor.

Badan yang mengelola maskapai penerbangan di Inggris ini lantas meminta penjelasan TUI mengapa mereka mengizinkan penumpangnya duduk di lantai pun mencari tahu kemungkinan adanya penyelewengan aturan.

Dalam aturan penerbangan, penumpang diizinkan duduk di kursi kru dengan syarat tertentu. Namun maskapai tak boleh membiarkan penumpangnya mengudara tanpa kursi sama sekali.

Sementara itu, pihak Thomson Airways Limited, TUI Airways mengaku menyesal mendengar insiden yang menimpa keluarga Taylor.

Otoritas TUI berkilah hal tersebut disebabkan adanya 'pergantian pesawat di menit akhir' hingga mengakibatkan kursi ketiganya tak tersedia.

''Kami menyesalkan apa yang dialmi Taylor dan keluarganya. Kami akan menyelidiki kasus ini lebih dalam juga menghubungi keluarga Taylor untuk meminta maaf secara langsung dan menawarkan pengembalian dana secara penuh,'' terang perwakilan TUI.

BACA SELANJUTNYA

6 Kota yang Menyenangkan Dikunjungi Saat Musim Hujan