Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Teror bom Sri Lanka, Minggu (21/4/19) lalu ternyata tak hanya menyisakan luka dan duka mendalam bagi dunia.
Pasalnya, teror bom paskah April lalu memberikan dampak besar terhadap industri pariwisata di Sri Lanka.
Dilansir Guideku.com dari laman Asia One, industri pariwsisata di Sri Lanka mengalami kerugian senilai 4,4 miliar dolar Amerika Serikat pasca teror bom tersebut.
Sebagian besar turis lokal dan mancanegara memilih untuk membatalkan liburan mereka ke berbagai destinasi wisata di Sri Lanka.
Baca Juga
''Ini adalah pukulan besar bagi sektot perekonomian dan juga industri pariwisata,'' ungkap Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dikutip dari Asia One beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Sri Lanka perlu berbenah untuk mengembalikan kekuatan sektor pariwisata negara.
Pemesanan hotel rata-rata menurun hingga 186 persen usai teror bom paskah di Sri Lanka.
Kishu Gomes, selaku Kepala Biro Pariwisata Sri Lanka menyebutkan bahwa beberapa hotel di Kolombo paling terdampak penurunan wisatawan.
''Beberapa maskapai penerbangan bahkan menghentikan frekuensi penerbangan mereka. Ini karena Load Factor (faktor beban) menurun drastis. Ini menjadi faktor yang mengkhawatirkan,'' ungkap Gomes.
Tak bisa dipungkiri lagi memang, sektor pariwisata menjadi pendapatan tercepat dan terbesar nomor tiga di Sri Lanka.
Oleh karenanya, Dana Moneter Internasional menyebutkan bahwa Sri Lanka membutuhkan kebijakan dan langkah-langkah keamanan untuk mendukung pertumbuhan ekononomi.
Bisnis hotel mewah tentu menghadapi kerugian besar pasca teror bom paskah tersebut.
Sebuah resor di pinggir pantai Bentota mengalami penurunan angka secara drastits.
Samanmali Collone (54) mengatakan bahwa Warahena Beach Hotel yang dikelolanya memasang tarif menginap sekitar Rp 804 per malamnya.
Awalnya hotel penuh dengan pesanan, namun semua calon tamu membatalkan pesanan usai berita teror bom paskah tersiar.
''Tak ada pesanan untuk minggu ini, bulan depan hingga Oktober, mereka membatalkannya,'' ungkap Collone.
Collone sampai-sampai harus merumahkan 16 karyawannya karena tidak ada pemesanan di hotel mereka.
Wah, semoga industri pariwisata di Sri Lanka segera bangkit kembali ya travelers.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Sambil Liburan, Mantan Asisten Susi Pudjiastuti Tawarkan Solusi Banjir
-
Ngeri! Penumpang Ini Bawa Ratusan Kalajengking Beracun Pakai Koper
-
Viral Potret Gajah Kurus Kering, Dipaksa Pakai Kostum dan Ikut Festival
-
Lewatkan Sarapan, Pasangan Turis Ini Selamat dari Ledakan Bom di Sri Lanka
-
Sebelum Beraksi, Pelaku Bom Sri Lanka Ikut Antre Sarapan di Hotel
-
Penyanyi Indonesia Ini Nyaris Jadi Korban Bom di Sri Lanka
-
Miris, Teror Bom Sri Lanka di Sejumlah Gereja dan Hotel Telan Korban Jiwa
-
Menyambangi Sigiriya, Situs Religi Sri Lanka Berusia Ribuan Tahun
-
Demi Konten, Selebgram Gelantungan di Kereta yang Sedang Melaju
-
Niatnya Bulan Madu, Pasangan Ini Malah Beli Hotel Gara-Gara Mabuk