Jum'at, 26 April 2024
Silfa Humairah : Senin, 06 April 2020 | 11:01 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Kini wabah Covid-19 berdampak langsung pada berbagai kegiatan masyarakat, termasuk rumah ibadah objek wisata hingga tempat umum. Bahkan Kompleks Masjid Al-Aqsa sepenuhnya ditutup demi mencegah penyebaran Covid-19.

Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem telah sepenuhnya ditutup sejak Senin, 23 Maret 2020. Hal tersebut resmi diumumkan oleh otoritas pengelola situs-situs suci umat muslim di Kota Yerusalem. Langkah ini dilakukan tak lain untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Ini adalah pertama kalinya sejak 1967, situs tersuci ketiga Islam akan ditutup untuk jemaah karena arah Waqf, yayasan muslim yang mengelola kompleks,” ujar Direktur Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar al-Kisswani kepada AFP.

Israel sebagai pengelola pintu masuk kompleks situs suci juga telah menutup akses ke situs titik kumpul utama. Berdasarkan pernyataan Waqf pada Minggu, 22 Maret 2020, jemaah tidak diizinkan mengunjungi situs suci untuk sementara, “sebagai tanggapan atas rekomendasi agama dan medis” tuturnya.

Sebelum ditutup, sejumlah ratusan orang masih menghadiri salat pada hari Jumat. Meski demikian, jumlah tersebut sudah menurun drastis. Biasanya, jemaah yang hadir bisa mencapai 30 ribu orang. Hal ini disebabkan oleh langkah-langkah pencegahan wabah Covid-19 yang diambil pihak yayasan Waqf.

“Hanya karyawan masjid yang akan dapat terus beribadah di bagian luar masjid,” tambahnya.

Langkah penutupan Masjid Al-Aqsa sebelumnya telah dilakukan namun hanya tempat salat di dalam area masjid yang ditutup. Salat berjamaah tetap dilaksanakan di ruang terbuka dalam area Masjid Al-Aqsa.

Melihat perkembangan kasus Covid-19 yang semakin masif, pihak otoritas kini mengubah kebijakan dan memutuskan untuk menutup Masjid Al-Aqsa sehingga yang bisa melaksanakan salat di bagian luar masjid hanya karyawan masjid.

Pihak berwenang di berbagai negara kini sudah melakukan pembatasan kegiatan yang melibatkan banyak orang, termasuk ibadah massal. Taman publik, objek wisata, sekolah, dan lembaga-lembaga pendidikan lain pun ditutup untuk menghindari interaksi dengan banyak orang.

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Israel sudah melaporkan 1.071 kasus Covid-19 dan satu kematian. Sementara itu, pemerintah Palestina mengumumkan 57 warganya positif terpapar Covid-19 di wilayah Tepi Barat. Otoritas Jalur Gaza pun telah melaporkan dua kasus pertama Covid-19 pada hari Minggu, 22 Maret 2020 lalu.

Penutupan tempat ibadah dan pembatasan kegiataan keagamaan massal bukan hal yang seharusnya ditentang masyarakat, sebagaimana yang sempat terjadi di Indonesia. Hal itu tentunya diberlakukan demi menjaga keselamatan bersama di tengah wabah penyakit ini dilansir Guideku.com dari Keepo.me.

BACA SELANJUTNYA

Sejarah Unik Masjid Al-Ukhuwwah Bandung: Dari Markas Freemason sampai Dijuluki Gedung Setan