Senin, 29 April 2024
Silfa Humairah : Rabu, 05 Agustus 2020 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Berita ledakan dahsyat mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, dekat Pelabuhan Beirut (Port of Beirut) hari Selasa (04/08/2020), menyebabkan paling tidak 78 orang meninggal dan lebih dari 4.000 lainnya luka-luka.

Mengulik soal pelabuhannya, ternyata Pelabuhan Beirut merupakan pelabuhan utama Lebanon yang diyakini sudah ada dari 3000 tahun lalu.

Pelabuhan Beirut, menjadi kota perdagangan Timur Tengah yang diyakini berusia 3.000 tahun dan masih aktif dan terbesar hingga saat ledakan dahsyat terjadi Selasa (04/08/2020).

Saat itu Pelabuhan Beirut menjadi pelabuhan penting bagi bangsa Funisia untuk berdagang. Bangsa Romawilah yang pertama kali menarik perhatian orang kepada Beirut pada tahun 14 sebelum masehi dirangkum Suara.com dari Wikipedia dan berbagai sumber.

Byblos Beirut Lebanon. (Shutterstock)

Sejak pertama didirikan, Beirut menjadi pelabuhan penting untuk aktivitas perdagangan dan pelayarannya.

Beirut menjadi penghubung jalur perdagangan penting antar wilayah di dunia, sebelum zaman keemasan pelayaran Eropa dimulai.

Beirut mulai menjadi perhatian bangsa-bangsa dunia, setelah Romawi menjajah wilayah itu pada tahun 14 SM.

Beirut berada di antara Bukit al-Ashrafiyah dan Bukit al-Musaytibah. Di sana, orang-orang Romawi membangun saluran air bawah tanah untuk memasok kebutuhan penduduk Beirut yang terus tumbuh dari waktu ke waktu.

Reputasi Beirut sebagai penghubung perdagangan antarbangsa dan salah satu kota kuno dunia sempat juga mengalami kehancuran besar akibat serangkaian gempa bumi yang mengguncang wilayah tersebut.

Puncak bencana itu terjadi pada tahun 551 M, ketika gelombang pasang menghantam sebagian besar wilayah Beirut.

BACA SELANJUTNYA

Alasan Gunung Bawah Laut Selatan Jawa Dinamai 'Jogo Jagad'