Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito | Aditya Prasanda : Jum'at, 22 Maret 2019 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Luwak, hewan nokturnal yang beraktivitas di malam hari ini terkenal kerap memakan hewan kecil serta tumbuhan.

Keberadaannya sering diidentikkan sebagai hama sebab luwak memakan buah yang telah matang. Tak terkecuali kopi.

Aroma manis dari biji kopi membuat luwak senang menyantapnya.

Dari proses fermentasi melalui pencernaan luwak tersebut, kopi luwak tercipta dan digandrungi masyarakat dunia.

Guideku.com mencatat tujuh hal yang wajib kamu ketahui soal kopi luwak berdasarkan penuturan anggota Palembang Berkebun sekaligus pakar, pecinta dan pengamat kopi, Laila Dimyati. Apa saja?

1. Luwak tidak memakan semua bagian kopi

(Pixabay Manfredrichter)

Biji kopi yang matang akan dimakan Luwak namun tidak semua bagian tubuh kopi ia santap, sebab luwak tetap menyisakan bagian kulit tanduk (parchment) yang kelak berfungsi sebagai pelindung biji kopi dari feses luwak.

Pengolah kopi kemudian akan mencuci feses ini, memisahkan biji kopi, menjemurnya, memecahkan kulit tanduk, lantas menjemur kopi telanjang sebelum dipanggang.

"Luwak hny memakan epicarp (kulit) & menyukai manis pada mesocarp (mucilage/lendir). Proses fermentasi terjadi di usus luwak. Setelah beberapa hari, luwak akan pupup, menyisakan faeses yg di dalamnya terkandung kopi yg masih dibalut endocarp (parchment/kulit tanduk),'' tulis Laila.

2. Gara-gara film dan Oprah Winfrey, kopi luwak terkenal

Meski ada begitu banyak penghasil utama kopi luwak di Indonesia dari Aceh, Sumatera Utara, Lampung, sebagian Jawa Timur dan Jawa Barat, Bali, hingga Sulawesi Selatan, nyatanya kopi ini tidak banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia.

''Lucunya, kopi luwak tdk banyak dikenal di Indonesia kecuali daerah penghasil utamanya: Aceh, Sumut, Sumsel, Lampung, Bali, Sulsel, sebagian Jatim & Jabar,'' tulis Laila.

Popularitas kopi luwak mulai mendunia dan disadari masyarakat Indonesia justru tatkala diperkenalkan Oprah Winfrey dalam Talk Show nya dan disebutkan dalam potongan film produksi tahun 2007, The Bucket List, saat Jack Nicholson berdialog dengan Morgan Freeman.

''Luwak justru dikenal setelah heboh oleh bule yg banyak demand di Bali, setelah juga heboh di barat sana. Heboh stlh nongol di The Oprah Winfrey Show thn 2003, & di film The Bucket List thn 2007, saat Morgan Freeman berdialog dgn Jack Nicholson sambil nyeduh kopi luwak. Sejak itu, demand kopi luwak meroket,'' lanjut Laila.

3. Rasa kopi luwak

Ilustrasi Minum Kopi (Pixabay/stokpic)

Menurut Lila Dimyati, kopi luwak memiliki cita rasa fermentasi yang khas, disebabkan proses pemecahan rantai protein pada biji kopi tatkala menyisir pencernaan luwak.

''Gimana sih rasa kopi luwak? Well, luwak punya rasa fermentasi yg khas. Rasa asamnya rendah pahitnya juga rendah. Di usus luwak, terjadi proses pemecahan rantai protein oleh enzim protease, sehingga biji kopinya memiliki rantai peptida yg pendek & lebih banyak asam amino,'' ujar Laila.

4. Jenis kopi luwak

Beda luwak, beda pula hasil kopi yang difermentasikan pencernaannya.

Sebab hal tersebut, kopi luwak terbagi atas: kopi luwak liar dan kopi luwak kandangan.

''Kopi luwak liar didapat dengan mencari faeses luwak di alam liar, terutama di perkebunan kopi,'' tulis Laila.

Sementara kopi luwak kandangan merupakan biji kopi yang disantap luwak yang dikurung di dalam kandang.

''Sementara luwak kandangan (farmed kopi luwak), produksinya diatur lho. Tertuang dalam Lampiran Permentan No. 37/Permentan/KB.120/6/2015 tentang Cara Produksi Kopi Luwak melalui Pemeliharaan Luwak yang Memenuhi Prinsip Kesejahteraan Hewan. Luwak cuma boleh diberi kopi 2x seminggu,'' lanjutnya.

BACA SELANJUTNYA

Resep Dadar Gulung Pandan, Auto Menang MasterChef Seperti Belinda