Sabtu, 27 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Selasa, 07 Januari 2020 | 20:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Bicara soal Jepang, ada banyak tradisi dan budaya menarik yang senantiasa bisa dibahas. Meski begitu, Jepang ternyata juga memiliki sekte sesat yang namanya sudah melegenda.

Nama aliran sesat tersebut adalah Aum Shinrikyo. Tak hanya di Jepang saja, nama sekte ini dikenal di dunia internasional karena pernah melakukan serangan massal terhadap warga Jepang.

Dirangkum Guideku.com dari salah satu thread Twitter milik akun @raerlanggaaa, Aum Shinrikyo atau Omu Shinrikyo adalah sekte agama baru yang mengajarkan tentang ramalan hari kiamat.

Aum Shinrikyo didirikan oleh Shoko Asahara pada tahun 1984 silam. Memiliki nama asli Chizuo Matsumoto, pria pendiri Aum Shinrikyo ini menderita penyakit glaukoma infantil yang membuatnya buta sejak kecil.

Ketika Shoko Asahara lulus pada tahun 1977 silam, dirinya sempat melakukan studi akupuntur dan pengobatan tradisional Tiongkok. Namun, pada 1981, Asahara dihukum karena melakukan praktik farmasi tanpa lisensi.

Sejak saat itulah, Shoko Asahara mulai tertarik dengan berbagai ajaran agama. Asahara pun lantas mendirikan Aum Shinrikyo yang menggabungkan agama Hindu, Buddha, dan Kristen.

Layaknya aliran sesat lain, Aum Shinrikyo menggunakan berbagai cara untuk menarik pengikut. Salah satunya adalah melalui yoga.

Aum Shinrikyo juga punya ritual aneh, seperti meminum bekas air mandi Shoko Asahara hingga memakai topi listrik untuk menghubungkan gelombang otak.

Sementara, pengikut Aum Shinrikyo saat itu adalah anak-anak muda yang kecewa terhadap cara hidup materialistis modern.

Selain itu, ada pula pengikut dari kalangan terpandang seperti pengacara, dokter, hingga ilmuwan universitas ternama.

Sekte Sesat Aum Shinrikyo (twitter.com/raerlanggaaa)

Tak cuma mengumpulkan pengikut, Aum Shinrikyo juga dikenal karena telah memprakarsai berbagai macam tindak kejahatan. Disebutkan salah satunya adalah pembunuhan pengacara Tsutsumi Sakamoto dan keluarganya.

Tsutsumi Sakamoto adalah salah satu yang menentang keberadaan Aum Shinrikyo. Selain kampanye anti-Aum, Sakamoto juga membentuk badan bernama Asosiasi Korban Aum Shinrikyo.

Karena aksi menentang Aum Shinrikyo ini, Tsutsumi Sakamoto pun dibunuh pada tahun 1989 silam.

Saat itu, istri dan anaknya yang masih bayi disuntik dengan kalium klorida. Sakamoto sendiri juga mendapat suntikan kalium klorida dan dicekik.

Selain pembunuhan keluarga Sakamoto, aksi mencekam Aum Shinrikyo lainnya adalah serangan sarin di kereta bawah tanah Tokyo.

Serangan Gas Sarin di Tokyo, 1995 (youtube.com/)

Pada tahun 1995, lima orang anggota Aum Shinrikyo naik kereta bawah tanah Tokyo dengan membawa dua tas yang berisi sarin. Mereka kemudian menebarkan gas beracun tersebut ke seisi kereta.

Karena insiden tersebut, total 13 orang meninggal sementara ribuan lainnya mengalami gangguan fisik hingga mental.

Selain serangan sarin, penggeledahan polisi di kantor pusat kelompok Aum Shinrinkyo pun menghasilkan penemuan bahan peledak serta senjata biologis seperti kultur Anthrax dan Ebola.

Di sisi lain, Shoko Asahara selaku pemimpin Aum Shinrikyo dan enam orang petinggi lain akhirnya dihukum mati dengan cara digantung pada tanggal 6 Juli 2018 silam.

Meski begitu, sisa anggota Aum Shinrikyo lainnya dikabarkan kembali membentuk kelompok lain yang bernama Aleph dan masih ada hingga sekarang.

BACA SELANJUTNYA

Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan