Sabtu, 04 Mei 2024
Silfa Humairah | Amertiya Saraswati : Kamis, 19 Maret 2020 | 17:45 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Italia menjadi salah satu negara yang terdampak COVID-19 hingga harus melakukan lockdown. Meski hal ini banyak mempengaruhi aktivitas warga sehari-hari, namun dampak positif terhadap lingkungan juga bisa dirasakan.

Salah satu dampak positif tersebut dapat dilihat dari kondisi air yang ada di sepanjang kanal Venesia.

Jika biasanya memiliki tampilan kotor hingga berbau, kanal Venesia kini terlihat memiliki air yang bening dan bersih.

Hal ini bisa terlihat dari unggahan para warga Twitter yang lantas viral. Tak cuma airnya yang menjadi jernih, ikan-ikan kecil pun bisa terlihat berenang di dasar kanal.

Dilansir dari laman Dailymail, warga lokal pun menyebutkan jika mereka belum pernah melihat air kanal jernih ini sebelumnya.

Italia Dikarantina, Begini Penampakan Air Kanal Venice. (twitter.com/ikaveri)

Usut punya usut, hal ini memang benar berkaitan dengan situasi Italia yang tengah mengalami lockdown.

Karena kapal dan gondola turis yang ada di Venesia berhenti beraktivitas, sedimen yang ada pun tidak tercampur dengan air dan mengendap di dasar kanal.

"Air sekarang terlihat jernih karena jumlah lalu lintas di kanal berkurang, menyebabkan sedimen tetap berada di dasar," ungkap juru bicara dari walikota Venesia.

"Sementara, polusi udara berkurang karena lalu lintas kapal lebih sedikit dari biasanya dan pergerakan penduduk dibatasi."

Kanal Bening di Venesia (twitter.com/finessabae)

Dalam kondisi biasa, kota Venesia sendiri memiliki masalah dengan polusi air kanal karena kota mereka tidak punya saluran pembuangan air.

Akibatnya, limbah seperti detergen dan kosmetik pun ikut terbuang ke dalam kanal hingga mengubah warnanya menjadi kecokelatan.

"Terima kasih kepada karantina ini, kami jadi bisa merasakan lingkungan yang lebih bersih," pungkas salah satu warga Venesia.

BACA SELANJUTNYA

Jepang Gelar Piala Dunia Pungut Sampah, Diikuti 21 Negara Termasuk Indonesia