Minggu, 28 April 2024
Caca Kartiwa : Senin, 20 November 2023 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Guideku.com - Libur Natal dan Tahun Baru bagi sebagian orang menjadi momen untuk melakukan traveling atau mengunjungi objek wisata dengan waktu cukup panjang.

Salah satu opsi libur akhir tahun bagi Anda yang ingin menjelajah kota-kota di Indonesia bisa menunjungi jembatan gantung terpanjang se-Asia Tenggara, yakni Jembatan Gantung Situ Gunung.

Jembatan ini berada di Taman Alam Situ Gunung, yang merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.

Wisata Jembatan Gantung Situ Gunung terletak di kompleks Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat.

Dibangun melalui kerja sama antara PT Fontis Aqua Vivam dan Balai Besar TNGGP di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jembatan gantung ini diakui sebagai yang terpanjang di Asia setelah melalui serangkaian uji keamanan oleh Badan Litbang di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Jembatan Gantung Situ Gunung memiliki panjang 243 meter dan menggantung pada ketinggian 107 meter, menawarkan pemandangan alam yang memukau di sekitarnya.

Mampu menampung hingga 50 orang, jembatan ini mengapit pepohonan rimbun dan menggunakan material baja dengan kayu merbau dari Papua sebagai pijakannya.

Untuk memastikan keselamatan pengunjung, petugas akan ditempatkan di kedua sisi jembatan sebagai pemandu.

Disarankan bagi pengunjung untuk tiba lebih awal, sekitar pukul 7-8 pagi, untuk menikmati keindahan jembatan dan alam sekitarnya tanpa keramaian.

Selain itu, area ini juga menyediakan fasilitas glamping, warung makan, dan jalur menuju Curug Sawer, sebuah air terjun terdekat.

Harga tiket masuk jembatan gantung ini adalah Rp50.000 untuk dewasa dan Rp25.000 untuk anak-anak. Biaya parkir sepeda motor Rp3.000, sementara mobil dikenai biaya parkir Rp5.000*.

*harga tiket masuk dan tarif parkir bisa berubah sewaktu-waktu.

BACA SELANJUTNYA

Asal-Usul Nama Kota Salatiga: Benarkah dari 'Salah Tiga' dan Peran Sunan Kalijaga?