Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Saat ini, Fakhri sendiri sudah mengantongi dua tahun pengalaman sebagai barista. Kepada tim Guideku.com, dia berkata jika tak ada kesusahan yang benar-benar berarti selama dia belajar menjadi barista. Bahkan, Fakhri juga sudah beberapa kali ikut kompetisi.
Yang mengejutkan, di balik keahliannya, ternyata menjadi barista bukanlah passion utama Fakhri.
Kopi adalah hobi dan pengalaman
Baca Juga
-
Asmara Bersemi di Negeri Merlion: 'Dia Cinta Pandangan Pertamaku'
-
Dilapisi Berlian, Inikah Penampakan Pesawat Termegah di Dunia?
-
Pulang Hidup-Hidup, Ini Kisah Antropolog Kunjungi Pulau Sentinel
-
Gara-Gara Andhika Wira, Gerai Minuman Chatime Mendadak Trending
-
6 Jajanan Paling Viral di Tahun 2018, Udah Nyoba yang Mana Genks?
Sebagai lulusan jurusan manajemen yang sedang melanjutkan S2 Ilmu Manajemen di UGM, Fakhri mengaku jika dirinya masih memiliki mimpi menjadi dosen. Baginya, menjadi dosen adalah mimpi yang sudah ia pupuk sejak masa kecil dan belum berubah hingga sekarang.
''Aku selalu mencoba ngehubungin, ilmuku di kampus dan di dunia barista. Barista ternyata tidak melulu soal bikin kopi. Barista itu media untuk menyampaikan, apa yang ingin disampaikan dari si kopi kepada pelanggannya,'' ujar Fakhri. Salah satu contohnya adalah ketika dia berkomunikasi dengan pelanggan, juga menyiapkan perlombaan. Di sana, Fakhri mencoba menerapkan semua ilmu yang dipelajarinya di kampus pada dunia barista.
BACA JUGA: Belajar Jadi Barista yang Jago Racik Kopi di Jakarta Utara
Fakhri lalu menambahkan bahwa ia menganggap pengalamannya sebagai barista adalah jalan dirinya untuk menjadi dosen. Dia juga berkata jika sosok panutannya selama ini adalah Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
''Aku pernah baca, dia bilang arsitek itu hobi bagi dia. Kalau hobi dia dibayar, ya itu kebahagiaan. Tapi karir dia yang utama adalah membuat orang lain bahagia dengan cara jadi gubernur.''
BACA JUGA: Kopi Tuku Bongkar Rahasia Sukses Bisnis Kopi Kekinian
Begitulah makna kopi dan barista bagi Fakhri. Dia lebih ingin menyebut kopi sebagai hobi, sesuatu yang bisa dia jadikan pelarian di kala penat jadwal kuliah dan ujian melanda.
''Ketika kopi dan barista aku jadikan yang utama, aku bakal bingung nih cari pelarian ke mana. Makanya jadi barista di industri kopi ini cukup hobi saja. Bukan cuma buat kalau lagi pusing tugas-tugas kuliah, tapi mungkin nanti pas jadi dosen juga.''
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Halo Warga Bandung, Kopi Tuku Gandeng Merek Lokal Bakal Menyapa Kalian!
-
Malaysia Larang Penjualan Minuman Khas Indonesia, Bisa Didenda Rp33 Juta
-
Rekomendasi 3 Tempat Minum Kopi Bergaya Vintage di Braga Bandung, Makin Syahdu Dikunjungi Saat Musim Hujan
-
Rekomendasi Tempat Terbaik Membeli Kopi Berkualitas di Bandung
-
Mengetahui Perbedaan Mendasar Antara Kopi Robusta dan Arabica
-
Waduh! Tamu Nekat Ambil Televisi dari Kamar Hotel, kok Bisa?
-
Setelah Novel dan Series Kini Hadir Kopi 'Gadis Kretek', Ada yang Limited Edition
-
Deretan Tempat Nongkrong di Bandung, Kamu Bisa Ngopi Santai
-
Gurihnya Kue Pancong, Kuliner di Setiap Sudut Warung Kopi, Ini Resepnya!
-
Viral Pria Jual Kopi Ternama Rp5.000 Per Gelas, Publik Heboh Ingin Borong