Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Kamis, 13 Desember 2018 | 20:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Saat ini, Fakhri sendiri sudah mengantongi dua tahun pengalaman sebagai barista. Kepada tim Guideku.com, dia berkata jika tak ada kesusahan yang benar-benar berarti selama dia belajar menjadi barista. Bahkan, Fakhri juga sudah beberapa kali ikut kompetisi.

Yang mengejutkan, di balik keahliannya, ternyata menjadi barista bukanlah passion utama Fakhri.

Fakhri Ramadhan, Barista di Tekoff Cafe (Guideku.com/Amertiya)

 

Kopi adalah hobi dan pengalaman

Sebagai lulusan jurusan manajemen yang sedang melanjutkan S2 Ilmu Manajemen di UGM, Fakhri mengaku jika dirinya masih memiliki mimpi menjadi dosen. Baginya, menjadi dosen adalah mimpi yang sudah ia pupuk sejak masa kecil dan belum berubah hingga sekarang.

''Aku selalu mencoba ngehubungin, ilmuku di kampus dan di dunia barista. Barista ternyata tidak melulu soal bikin kopi. Barista itu media untuk menyampaikan, apa yang ingin disampaikan dari si kopi kepada pelanggannya,'' ujar Fakhri. Salah satu contohnya adalah ketika dia berkomunikasi dengan pelanggan, juga menyiapkan perlombaan. Di sana, Fakhri mencoba menerapkan semua ilmu yang dipelajarinya di kampus pada dunia barista.

BACA JUGA: Belajar Jadi Barista yang Jago Racik Kopi di Jakarta Utara

Fakhri lalu menambahkan bahwa ia menganggap pengalamannya sebagai barista adalah jalan dirinya untuk menjadi dosen. Dia juga berkata jika sosok panutannya selama ini adalah Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.

''Aku pernah baca, dia bilang arsitek itu hobi bagi dia. Kalau hobi dia dibayar, ya itu kebahagiaan. Tapi karir dia yang utama adalah membuat orang lain bahagia dengan cara jadi gubernur.''

BACA JUGA: Kopi Tuku Bongkar Rahasia Sukses Bisnis Kopi Kekinian

Begitulah makna kopi dan barista bagi Fakhri. Dia lebih ingin menyebut kopi sebagai hobi, sesuatu yang bisa dia jadikan pelarian di kala penat jadwal kuliah dan ujian melanda.

''Ketika kopi dan barista aku jadikan yang utama, aku bakal bingung nih cari pelarian ke mana. Makanya jadi barista di industri kopi ini cukup hobi saja. Bukan cuma buat kalau lagi pusing tugas-tugas kuliah, tapi mungkin nanti pas jadi dosen juga.''

Fakhri Ramadhan, Barista di Tekoff Cafe (Guideku.com/Amertiya)

 

BACA SELANJUTNYA

Gurihnya Kue Pancong, Kuliner di Setiap Sudut Warung Kopi, Ini Resepnya!