Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Selasa, 23 Juli 2019 | 15:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Maka, lewat tur dari Monster Day Tours ini, kami pun bersiap untuk mengunjungi tiap lokasi syuting Crazy Rich Asian sekaligus memahami sejarah di baliknya.

Lokasi pertama, CHIJMES, merupakan tempat di mana tokoh Colin dan Araminta melangsungkan pernikahan mereka.

Ya, CHIJMES atau Convent of the Holy Infant Jesus Middle Education School adalah sebuah gedung katedral yang digunakan dalam pernikahan di Crazy Rich Asians.

CHIJMES sendiri rupanya dulu digunakan sebagai sekolah agama sekaligus panti asuhan. Meski begitu, sekarang katedral ini lebih sering digunakan untuk acara pernikahan atau keperluan lainnya.

Gedung katedral CHIJMES sendiri rupanya punya sejarah cukup panjang, terlihat dari arsitekturnya yang unik.

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Pada akhir 1941-1942, katedral ini sempat mengalami pengeboman saat Perang Dunia 2 hingga menghancurkan bangunan yang ada.

Untunglah, katedral CHIJMES lantas kembali direkonstruksi dan difungsikan. Bahkan, di masa sekarang, CHIJMES pun turut menjadi ruang publik yang nyaman untuk bersantai.

Tepat di seberang katedral, pengunjung CHIJMES bisa menemukan aneka restoran yang berjajar.

Selain itu, ada pula beberapa beanbags untuk bersantai.

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Selepas dari CHIJMES, kami pun beranjak menuju lokasi selanjutnya. Kontras dengan CHIJMES yang dapat digunakan sebagai ruang publik, lokasi selanjutnya sukses membuat kami terpana.

Ya, penggemar Crazy Rich Asians pasti sudah tidak asing dengan kamar mewah yang dipakai Rachel dan Nick menginap saat ada di Singapura.

Kamar itu sendiri rupanya berada di Raffles Hotel, sebuah hotel bersejarah yang hanya memiliki 22 kamar suites dan ditujukan untuk orang-orang berkantong tebal di Singapura.

Tak heran, harganya saja mencapai 14.000 SGD (143 juta rupiah) per malamnya. Wow!

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Sesuai namanya, hotel ini merupakan bangunan peninggalan dari Thomas Stamford Raffles, founding father dari Singapura.

Di hotel ini, wisatawan juga dapat menemukan sebuah bar bergaya kuno yang disebut Long Bar.

Berbeda dari bar lainnya, minuman alkohol di sini dicampur dengan menggunakan mesin yang masih tradisional. Bahkan, kipas angin yang ada pun masih bergaya kolonial.

Sementara di lantai pertama, kami diajak berkunjung ke toko suvenir yang juga merangkap museum untuk Raffles Hotel ini.

Di sini, semua sejarah Raffles Hotel dapat ditemukan begitu pula halnya dengan foto-foto kamar suite kuno dan aneka pernak-pernik yang digunakan para bangsawan zaman dulu.

Tak cuma bangsawan, artis kenamaan seperti mendiang Michael Jackson pun rupanya pernah menginap di hotel bertarif 'selangit' ini.

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Selepas dari Raffles Hotel, kami diajak menyisiri kota Singapura naik mobil dan mendatangi daerah Kantong serta Joo Chiat.

Ya, kedua daerah ini memang sudah kami kunjungi sebelumnya karena merupakan salah satu tempat wisata yang direkomendasikan Agoda.

Namun, daerah peranakan ini rupanya berhubungan erat dengan Crazy Rich Asians. Di sini, kami diajak melihat-lihat sejarah peranakan China-Malaysia yang menjadi latar belakang para tokoh cerita di dalam film.

Tak hanya itu, sentra pembuatan kue tradisional peranakan bernama Rumah Kim Choo juga dapat ditemukan di sini.

Travelers pastinya ingat bukan, dengan kue-kue aneka warna nan tradisional yang disajikan dalam pesta keluarga Young dalam film Crazy Rich Asians?

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Perjalanan tak usai sampai di sana. Dari Katong dan Joo Chiat, kami kembali diantar ke area Singapore River dan Fullerton Hotel.

Area ini mungkin memang tidak seikonik Marina Bay Sands yang muncul di penghujung film. Namun, di sini pula, kami mendapat pengalaman berkesan yang tidak terbayang sebelumnya.

Mengandung sejarah panjang Singapura, wisatawan dapat mengarungi sungai ini sembari naik kapal yang memiliki desain cukup unik, yaitu bagian depan kapal yang dilukis mirip kepala ikan.

Rupanya, hal ini dimaksudkan karena bagian depan kapal harus selalu siap sedia untuk melihat lebih dulu bahaya serta ancaman yang datang.

Dalam film, kapal berwarna hijau itu sendiri dapat dilihat dalam salah satu scene yang menampilkan panorama Singapura. Masih ingat dengan scene tersebut?

Puas berfoto dan menikmati panorama sungai, kami diajak menyeberang sedikit ke bangunan Fullerton Hotel yang tampak begitu mewah.

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Menggabungkan aspek sejarah dan hotel bintang lima yang elegan, memasuki lobi hotel ini membuat kami merasa bagai seorang Crazy Rich Asians walau barang sejenak.

Namun, siapa sangka jika bangunan mewah bak istana tersebut ternyata dulu adalah kantor pos pusat di Singapura sekaligus titik nol sang Negeri Singa.

Ya, tempat ini merupakan saksi bisu sejarah perdagangan dan surat-menyurat di Singapura. Mirip seperti Raffles Hotel, di sini kami bisa melihat museum yang tergabung dengan fasilitas hotel kelas atas.

Bahkan, wisatawan yang berkunjung kemari juga akan mendapat kesempatan untuk mengirim kartu pos kepada siapa pun, tak peduli di negara mana penerima kartu pos itu berada.

Kami pun diberi kesempatan untuk menulis selembar kartu pos, yang lantas dialamatkan kepada diri kami sendiri. Selesai menulis, kartu pos tersebut lantas akan ditempeli perangko dan distempel sebelum dimasukkan ke dalam kotak pos merah pertama yang ada di Singapura.

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Sampai di sini, travelers pasti bertanya-tanya apa hubungannya Fullerton Hotel dengan film Crazy Rich Asians.

Nah, perlu kalian tahu, Fullerton Hotel ini rupanya merupakan salah satu hotel yang menyediakan jasa antar-jemput tamu dengan menggunakan limosin milik Rolls Royce.

Ya, di Crazy Rich Asians sendiri, penampakan aneka mobil mewah tentunya sudah tak asing.

Dengan berkunjung ke Fullerton Hotel, kami pun bisa melihat interior mobil Rolls Royce tersebut secara langsung sekaligus mempelajari sejarah Singapura pada saat yang sama.

Wisata di Singapura, dari Universal Studio hingga Crazy Rich Asians Tour (Suara.com/Amertiya)

Tur Crazy Rich Asians sendiri baru berakhir menjelang pukul 19.00 waktu Singapura, kurang lebih 4 jam lamanya dari titik mula.

Di akhir tur, kami diajak berjalan kaki hingga mencapai area Fullerton Waterfront.

Masih berada satu lingkup dengan Marina Bay Sands, di sini kami dimanjakan dengan angin sore yang sepoi, pemandangan Marina Bay dan Singapore Flyer, hamparan air biru nan tenang, juga ikon Singapura di Merlion Park.

Bisa dibilang, perjalanan 4 jam kami di hari ini berakhir dengan perasaan puas sekaligus kagum akan setiap sudut serta arsitektur menawan kota Singapura.

Ya, siapa sangka, jika di balik bangunan-bangunan mewah tersebut, ada sejarah panjang yang tersimpan?

Bagaimana? Travelers tertarik untuk menyisiri Singapura seperti tim Suara.com dan mengakhirinya dengan panorama matahari terbenam sembari bersantai di Marina Bay?

BACA SELANJUTNYA

Merasakan Sensasi Makan di Restoran Gelap Gulita, Pilihan Unik Saat Traveling ke Singapura