Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Bagi kamu yang tertarik dengan sastra kuno, ada 100 naskah kuno berusia ratusan tahun yang sebagian besar masih dalam kondisi baik di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Semua koleksi manuskrip Palembang Darussalam itu milik Kms H. Andi Syarifuddin. Dia merupakan kolektor naskah-naskah kuno yang tinggal di Jalan Faqih Jalaluddin, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang.
Setibanya di rumah pria berusia 50 tahun ini, kita pasti akan dimanjakan dengan koleksi naskah-naskah kuno yang tersusun rapi di dalam lemari kaca.
Dibincangi Suara.com, Andi bercerita semua koleksi naskah kuno miliknya ini diperoleh secara turun-temurun, mulai dari pemilik pertama yakni kakek buyutnya pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
Baca Juga
-
Bikin Ngakak, Akun Ini Unggah Foto Masakan Gagal Jika Dirinya Jadi Istri
-
Gemas! Orang Ini Sulap Kulit Durian Jadi Boneka Menggemaskan
-
Ngakak, Begini Jadinya Kalau Ada Jomblo Tolak Daging Pemberian Orang
-
Duh Parah! Lagi Selfie Turis Ini Tak Sengaja Rusak Patung Berusia 200 Tahun
-
Video Lomba Makan Kerupuk Versi Corona Ini Bikin Warganet Ngakak
-
Unggah Foto Liburan di Yogyakarta, Seksinya Pamela Safitri Bikin Meriang
"Itu semua (menunjuk koleksi naskah-naskah kuno dalam lemari kaca) merupakan warisan dan saya ini generasi ke-7. Dulu kakek buyut saya adalah ulama pada bagian penghulu Kesultanan Palembang Darussalam," kata Andi kepada Suara.com, Sabtu (8/8/2020) lalu.
Menurutnya dari sebagian naskah kuno miliknya ini kebanyakan tentang ilmu keagamaan seperti Tafsir, Hadist, Fiqih, Tasawuf dan Tauhid.
"Tapi, sastra juga ada seperti syair-syair dan sejarah, khususnya kesultanan Palembang Darussalam. Semua naskah ini usianya sendiri di atas 100 tahun, paling tua 300 tahun," tutur dia.
Ia mengakui, kebanyakan ajaran dari naskah-naskah kuno itu sudah diimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari ‘wong kito’ ini. Namun, kini banyak istilah bahan yang sulit dikenali.
"Kalau bahasanya ya Arab Melayu. Cara membacanya juga bisa karena memang bisa, khususnya melayu Islam Palembang," ungkap bapak tiga anak ini.
Ia pun membacakan salah satu naskah Palembang dalam bentuk percakapan. "Kulo ayun ke rompak wak Mat." Itu artinya, kata dia, saya mau ke rumah wak Mat.
Dalam upaya pelestarian naskah kuno ini, ia mempersilakan para mahasiswa hingga peneliti untuk memanfaatkan naskah Palembang koleksinya. Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang kerap melakukan penelitian ke rumahnya.
:Dulu juga orang dari Malaysia dan Jepang pernah ke sini (Palembang) untuk melakukan penelitian. Kalau gak salah, orang dari Jepang itu pada 2004 lalu," imbuh dia.
Dalam kategori pelestarian naskah kuno itu pula, Andi telah meraih Nugra Jasadarma Pustaloka dari Perpustakaan Nasional RI.
"Ya, karena dedikasi dan sumbangsih terhadap pelestarian naskah kuno ini saya dapat penghargaan dari Perpustakaan Nasional," ujar Andi.
Terkini
- 5 Tempat Wisata Religi di Solo, Terbaru Masjid Raya Sheikh Zayed
- 10 Tempat Wisata Cianjur, Libur Lebaran Jadi Semakin Seru
- Rekomendasi 9 Tempat Wisata Religi di Indonesia, Cocok untuk Momen Libur Lebaran
- Tips Peregangan Saat Naik Kendaraan, Dijamin Bebas Pegal saat Mudik
- Catat! 5 Provinsi Ini Bakal Ramai Pemudik saat Liburan Idul Fitri
- Tips Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Pribadi: Lebih Nyaman Dijamin Aman
- Potensinya Gede, Kunjungan Wisman Jepang ke Indonesia Terus Ditingkatkan
- Mudik Lebaran 2024 Naik Kereta, Masih Wajib Vaksin Covid-19?
- Survei Agoda: Perjalanan yang Ramah Lingkungan Lebih Disukai Wisatawan
- 4 Alasan Kamboja Bisa Jadi Destinasi Wisata Seru, Mau Piknik ke Sana?
Berita Terkait
-
Dijamin Lebih Irit, Begini Cara Membuat Pempek Tanpa Ikan dengan Mudah
-
Penasaran Seperti Apa Al Quran Terbesar di Dunia? Coba ke Sini, yuk!
-
Tambah Wawasan, Warganet Ini Ungkap Perbedaan Pempek Kapal Selam dan Telur
-
Kelewat Uwu, Viral Penampakan Pempek Berbentuk Boneka Teddy Bear
-
Kurang Kenyang, Netizen Ini Nekat Santap Pempek dengan Nasi
-
Rumah Kopi Sumsel, Serunya Ngopi di Pinggir Jembatan Ampera Palembang
-
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Pempek dari Palembang dan Bangka
-
Lima Ruangan, Lima Filosofi di Balik Rumah Limas Khas Palembang
-
Hore, Pulang Kampung ke Sumatera Kini Bisa Lewat Tol Bakauheni - Palembang
-
Nyamm, Mencicipi Kelezatan Lempok Durian Palembang