Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - ''Sebenernya, aku mulai terjun ke dunia barista gara-gara skripsi,'' begitu ujar Fakhri Ramadhan atau yang lebih akrab disapa Puk. ''Waktu itu aku ambil judul Makna Kerja Bagi Barista.''
Kalimat tersebut mengawali percakapan tim Guideku.com dengan Fakhri Ramadhan, seorang barista yang bekerja di Tekoff Cafe, Sagan, Yogyakarta. Fakhri mengaku bahwa minatnya terhadap kopi dimulai ketika dia sering menyambangi kedai kopi selama proses belajar metodologi penelitian skripsi.
Dimulai dari 'hanya mengenal rasa kopi', Fakhri pun perlahan-lahan merambah ke dunia barista dari Februari 2017 silam. Padahal, waktu itu Fakhri hanya berkeinginan untuk mengambil topik skripsi mengenai sesuatu yang ia sukai.
Masih awam, saat itu Fakhri hanya berpikiran jika barista adalah profesi yang menarik. Ada kisah yang bisa dibagikan dibalik seorang barista, dan inspirasi ini datang dari film Filosofi Kopi yang sempat ditontonnya pula.
Baca Juga
-
Asmara Bersemi di Negeri Merlion: 'Dia Cinta Pandangan Pertamaku'
-
Dilapisi Berlian, Inikah Penampakan Pesawat Termegah di Dunia?
-
Pulang Hidup-Hidup, Ini Kisah Antropolog Kunjungi Pulau Sentinel
-
Gara-Gara Andhika Wira, Gerai Minuman Chatime Mendadak Trending
-
6 Jajanan Paling Viral di Tahun 2018, Udah Nyoba yang Mana Genks?
''Salah satunya gara-gara film Filosofi Kopi. Ada kata-kata di sana, 'bukan semata-mata kopi, tapi peraciknya yang menentukan,'' ungkapnya pada tim Guideku.com.
BACA JUGA: Pesta Seks di Jogja Digerebek Polisi, Ditonton Banyak Orang
Awal masuk dunia barista
Semua faktor di atas mendorongnya untuk makin mengenal dunia barista. Ditambah lagi, saat proses pencarian data skripsi, banyak yang mendorongnya untuk mencoba sendiri bagaimana profesi barista tersebut.
Tidak tanggung-tanggung, dosen manajemen Fakhri pun bahkan menyuruhnya untuk juga mendalami profesi barista. Fakhri mengenang bahwa dosennya kala itu berkata, ''Coba kamu cari dulu, observasi dulu ke lapangan. Bagi saya, barista itu sama kayak dosen. Hanya ilmu yang disampaikan berbeda.''
BACA JUGA: Barista Cantik Indonesia Jago Racik Kopi, Mau Dong Dibikinin Kopi
Awalnya, perkataan dosen tersebut sempat membuat Fakhri sangsi. Dirinya pun bertanya-tanya apakah dosennya yang sudah tergolong berumur lanjut itu benar-benar paham dunia kopi. Namun, setelah mencobanya sendiri, Fakhri sadar jika dunia barista dan dosen nyatanya memang bisa saling bersinggungan.
''Yaudah dari situ aku menikmati jadi barista, keterusan aja sih. Lalu lulus, belum ada kerjaan, lanjutin aja jadi barista,'' ujarnya.
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
Halo Warga Bandung, Kopi Tuku Gandeng Merek Lokal Bakal Menyapa Kalian!
-
Malaysia Larang Penjualan Minuman Khas Indonesia, Bisa Didenda Rp33 Juta
-
Rekomendasi 3 Tempat Minum Kopi Bergaya Vintage di Braga Bandung, Makin Syahdu Dikunjungi Saat Musim Hujan
-
Rekomendasi Tempat Terbaik Membeli Kopi Berkualitas di Bandung
-
Mengetahui Perbedaan Mendasar Antara Kopi Robusta dan Arabica
-
Waduh! Tamu Nekat Ambil Televisi dari Kamar Hotel, kok Bisa?
-
Setelah Novel dan Series Kini Hadir Kopi 'Gadis Kretek', Ada yang Limited Edition
-
Deretan Tempat Nongkrong di Bandung, Kamu Bisa Ngopi Santai
-
Gurihnya Kue Pancong, Kuliner di Setiap Sudut Warung Kopi, Ini Resepnya!
-
Viral Pria Jual Kopi Ternama Rp5.000 Per Gelas, Publik Heboh Ingin Borong