Jum'at, 03 Mei 2024
Dany Garjito | Amertiya Saraswati : Jum'at, 14 Desember 2018 | 08:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

''Ada segitiga terbalik. Yang terbesar adalah petani, yang menentukan cita rasa kopi hingga 60%. Dari petani ada prosesor, lalu turun ke roaster. Roaster mungkin perannya 30%, roaster bisa mainin rasa kopinya.''

''Barulah di 10%, atau bahkan 5% terakhir, baru itu perannya barista. Artinya barista nggak bisa mengubah rasa kopi. Barista cuma bisa maksimalin. Makanya diperlukan sinergi,'' tambah Fakhri, menegaskan betapa panjangnya lika-liku menuju podium kemenangan.

Inilah yang membuat proses kompetisi barista menjadi panjang. Ternyata, jauh sebelum kopi-kopi tersebut disajikan di meja juri, para barista ini harus benar-benar tahu cara berkoordinasi sekaligus memilih apa yang akan mereka sajikan.

Lika-Liku Kompetisi Barista (Guideku.com/Amertiya)

Kenapa pemenangnya itu-itu saja?

Bagi orang awam, mungkin akan ada yang heran kenapa pemenang kompetisi barista jarang mengalami pergantian. Rupanya, hal ini pun memiliki penjelasan.

BACA JUGA: 6 Jajanan Paling Viral Sepanjang Tahun 2018, Udah Nyoba yang Mana?

''Sebenernya bukan itu-itu aja. Tapi mereka sebagai barista terus latihan yang luar biasa, dan timnya, roasternya, dari kebun mereka punya. Mereka udah siap. Kalau kamu cuma barista, pas mau kompetisi kamu harus cari roaster, cari beans. Itu sebenernya buat kompetisi nggak siap,'' kata Fakhri.

''Karena aku udah punya kenalan roaster dan udah cukup deket, kalau aku mau kompetisi, untungnya dia juga udah siap.''

Antara latihan, belajar, dan kerja

Mengulik lebih dalam, kami pun ikut mengetahui apa saja yang berjalan dalam waktu tiga minggu persiapan sebelum kompetisi.

BACA SELANJUTNYA

Waduh! Tamu Nekat Ambil Televisi dari Kamar Hotel, kok Bisa?