Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Guideku.com - Nestle, sebagai salah satu produsen makanan dan minuman terkemuka siap menjual kopi bermerek Starbucks. Rencananya dipasarkan lewat toko grosir dan online Eropa, Asia, sampai Amerika Latin mulai bulan ini.
Selama ini, Starbucks, rantai kopi terbesar di dunia, memang telah menjual kopinya untuk digunakan di rumah, baik dalam bentuk biji yang telah diproses, serta versi instan atau bubuk. Sekarang, dengan kesepakatan bersama Nestle yang dicapai pada Mei 2018, urusan ritel penjualan untuk pemakaian di rumah bakal diurusi Nestle.
Dengan kesepakatan itu pula, maka Starbucks semakin fokus pada kafe-kafenya, sementara Nestle, dengan keahlian ritelnya, membawa kopi Starbucks ke rak-rak supermarket di seluruh dunia, seperti dikutip dari Suara.com.
Nestle bisa menjual kopi bermerek Starbucks setelah membeli hak eksklusif senilai 7,15 miliar dolar Amerika Serikat (AS) dari Starbucks. Penjualan kopi Starbucks ini dimaksudkan agar mampu bersaing dengan kompetitor.
Baca Juga
-
Mengenal Tambaklorok, Kampung Nelayan yang Disebut Jokowi di Debat Capres
-
Menilik Sanur Garage, Lokasi Bertemunya Anang, Ashanti dan Jerinx di Bali
-
Mantap, Begini 5 Gaya Liburan Anisha Dasuki, Moderator Debat Pilpres 2019
-
Seram dan Seru, Sensasi Meluncur di Perosotan Kaca Tertinggi Dunia
-
Unicorn Ternyata Jadi Hewan Nasional di Negara Ini, Kok Bisa?
Adapun Nestle akan mulai menjual biji kopi berlabel Starbucks, biji kopi panggang, kopi bubuk dan kapsul sekali pakai untuk pembuat kopi Nespresso dan Nescafe Dolce Gusto.
Kopi ini akan tersedia di toko bahan makanan dan online di 14 pasar, termasuk Belgia, Brasil, Cili, Chna, Meksiko, Belanda, Korea Selatan, Spanyol dan Britania Raya.
Patrice Bula, wakil presiden eksekutif dan kepala unit bisnis strategis, pemasaran, dan penjualan Nespresso mengatakan bahwa dengan menjual kopi Starbucks, penjualan Nestle akan kembali bertumbuh dua digit.
"Ya, saya harap begitu. Kami memiliki ambisi besar," katanya seperti dilansir dari Reuters, Kamis (14/2/2019).
Patrice Bula menambahkan bahwa Nestle juga yakin akan mempercepat bisnis kopi AS yang kuat, didorong oleh kesepakatan Starbucks dan melihat potensi kuat di pasar seperti India dan China.
"Ini adalah penunjuk bagi kami: platform pertumbuhan baru, saat di mana kami bisa mempercepat bisnis di segmen premium," katanya.
Sementara David Rennie, ketua bidang kopi Nestle menyatakan bahwa pihaknya masih bisa mempertimbangkan akuisisi strategis di sektor kopi.
"Jangan pernah mengatakan tidak, kami percaya memiliki tiga merek ikonik hari ini dan akan fokus pada pengembangannya," pungkasnya.
SUARA.com/Achmad Fauzi
Terkini
- Resep Nasi Kebuli Daging Sapi, Nikmat Dihindangkan saat Lebaran
- Resep Kue Kastengel Lezat ala Rumahan: Gampang Dibikin untuk Idul Fitri!
- Resep Es Teh Kampul, Minuman Menyegarkan untuk Buka Puasa
- Takut Opor Ayam Cepat Basi? Simak 5 Tips Ini!
- Resep Spaghetti Bolognese, Cocok untuk Sahur dan Berbuka Puasa
- 14 Ide Menu Takjil Ramadan untuk Buka Puasa di Masjid
- Menu Sahur Sehat, Begini Cara Membuat Ayam Kukus Jahe
- Hari Ini Buka Puasa Pakai Apa? Coba Resep Kimbap Sederhana, yuk!
- 5 Minuman Sehat untuk Berbuka Puasa, Ini Resepnya
- Viral Nasi Beku Lebih Sehat untuk Pasien Diabetes, Ini Kata Dokter
Berita Terkait
-
10 Asumsi Dasar Akuntansi yang Wajib Diketahui dalam Aplikasi Pembukuan Online Shop
-
Paket Beras Nyasar ke Tetangga, Warganet ini Geram Lihat Jumlah Berkurang
-
Beli Rice Cooker Online Rp36 RIbu, Wujud Paket Bikin Ngakak
-
Beli Kue Ultah via Ojol, Tulisan di Atasnya Sukses Bikin Publik Terbahak
-
Ungkap Cara Pesan Makan Online saat di Rumah Mertua, Publik Ikutan Curhat
-
Viral Wanita Ajak Driver Ojol Makan Bakso saat Hujan, Sukses Bikin Salut
-
Pembeli Kue Ngeyel Minta Pesanan Dikirim Pakai Ojol, Sukses Bikin Gregetan
-
Hindari Tetangga Julid, Warganet Ini Beri Instruksi saat Pesan Makan Online
-
Pesanan Terus Dicancel, Ternyata Alasannya Bikin Warganet Emosi
-
Nongkrong di Kedai Kopi Ternama, Pria Ini Pesan dengan Cara Tak Terduga